Khalifatullah fi al-Ard

Tidak dapat dipungkiri, bahwa keberadaan manusia dengan segala kelebihan yang dimilikinya dibandingkan dengan mahluk lain di bumi ini adalah suatu bentuk dominasi. Bagi orang yang mau berpikir, maka tugas dan peran manusia sebagai Khalifah fil-Ard adalah sebuah kebenaran yang nyata. Bagaimana tidak, coba saja renungkan suatu perbandingan antara bentuk dan kemampuan manusia dengan mahluk lain yang bernafas (ber-ruh) seperti hewan misalnya, antara manusia dengan kucing, kambing, sapi, orang utan, harimau, dan sebagainya. Sebagai mahluk yang sama-sama memiliki "ruh", yaitu the spirit yang menghidupkan, mengoperasikan jasad sehingga dapat bergerak serta berperilaku, wujud eksistensi  ruh yang sama-sama dimiliki adalah adanya naluri dan kebutuhan menghidupi keberadaannya dalam jasad. Adalah suatu ketetapan nass bahwa ruh yang menghidupkan jasad baik itu manusia maupun hewan membutuhkan pemeliharaan untuk keberlangsungan eksistensinya dalam jasad tersebut dengan mensuplai energi-energi alam lain yang ada di bumi ini, manusia dan hewan membutuhkan makan dan minum untuk menjaga eksistensi ruh dalam jasad mereka. Ruh dalam perspektif ini adalah suatu unsur yang menghidupkan jasad yang berupa rangkaian organ dan indra yang berbahan daging sehingga rangkaian-rangkaian organ serta indra tersebut dapat bekerja secara demikian rupa. Dalam istilah umumnya kemudian dikenal adanya deteksi hidup dan matinya suatu jasad yang hal itu sebenarnya merujuk kepada hilangnya/keluarnya ruh dalam jasad. Wujud lain dari eksistensi ruh adalah adanya naluri dan nafsu, seperti naluri berkomunikasi, naluri terhadap ancaman bahaya, juga naluri kebutuhan biologis (seks) yang dalam terminologi lainnya dikaitkan pula dengan nafsu.

Namun dari berbagai macam eksistensi ruh yang ada dalam mahluk yang ber-ruh tersebut, manusia memiliki kelebihan-kelebihan lain yang begitu banyak dibandingkan dengan mahluk-mahluk lainnya (yang kasap mata) di bumi ini, yaitu dengan dengan adanya daya daya cipta, rasa, serta karsa yang begitu hebatnya sehingga mampu menciptakan suatu peradaban serta mengatur unsur-unsur mahluk lainnya serta mampu merekayasa alam ini sesuai dengan apa yang menjadi imajinasinya. Hal ini adalah suatu realitas yang mutlak kebenarannya apa yang tercantum dalam wahyu Allah, bahwa manusia adalah sebagai pemimpin di bumi ini.


0 Response to "Khalifatullah fi al-Ard"

Posting Komentar

Powered by Blogger